“Rodanya patah, badan saya merangkak pulang dengan triplek rusak. Terkadang ada orang yang menolong, tapi kadang saya cuma bisa nangis di jalanan, minta maaf sama keluarga karena gak bawa makanan,”

Jalannya mengesot, 45 KM jauhnya ditempuh sejak pagi hingga malam demi segenggam beras.
Kakinya bengkok dan patah, tertimpa batu besar saat bekerja jadi kuli proyek. Seorang ayah seharian berkeliling untuk mencari sekumpulan sampah. Satu kilo sampah dijual cuma dapat 5 ribu. Ia berjuang mati-matian demi hidupi anak istri.

Kecelakaan itu membuat kaki kiri Pak Ade patah, kaki kanannya bengkok dan mengecil. Kini, kakinya harus dimasukkan pen berupa logan agar bisa menahan tulang kaki yang patah.
Pernahkah kamu terbayang, bagaimana rasanya saat kaki dimasukkan benda asing dan harus berjuang mencari nafkah?

Selama 20 tahun, Pak Ade menggunakan triplek yang dirakit pakai roda untuk mencari sampah di pinggir jalan. Telapak tangannya penuh luka menyeret aspal, ia dorong kedua tangan agar rodanya bisa jalan.
“Sering rodanya patah di tengah jalan. Akhirnya Bapak harus jalan merangkak dan menyeret badan Bapak biar bisa pulang ke rumah sambil bawa karung sampah dan dorong triplek yang udah rusak,”

Tak terbayang, bagaimana rasanya berjalan sejauh 45 KM lebih dengan cara mendorong satu tangan sambil menahan sakit kakinya yang patah?
“Bapak jual satu karung sampah kadang cuma dibayar 5 ribu. Sedangkan Bapak biasanya cuma mampu bawa 3-4 karung, soalnya triplek roda ini gak muat bawa sampah terlalu banyak,”

Pak Ade bercerita, seringkali saat di jalan beliau hampir tertabrak bahkan terlindas kendaraan karena posisinya menggunakan roda yang sangat rendah, sehingga sulit terlihat oleh pengendara.
Saat itu juga, Pak Ade trauma mengingat kejadian kecelakaan kerjanya saat dulu. Beliau bilang, “Kalau Bapak kecelakaan lagi, kehilangan kedua kaki, bagaimana hidup anak dan istri Bapak?”
Sahabat, bantu ringankan beban Pak Ade yuk!
Klik “DONASI” dan berikan donasi terbaikmu.
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan pokok dan pemberian modal usaha untuk Pak Ade dan bantuan biaya pengobatannya. Donasi yang terkumpul lebih akan disalurkan untuk membantu penerima manfaat lain serta keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.