“Ibu... Buuu,” tangisan Ahmad Ramadhan (19 tahun) memanggil ibunya yang meninggal 2 tahun lalu karena terkena wabah COVID-19.
Di saat anak muda seusianya menikmati masa perkuliahan atau mulai mencari pasangan, namun tidak bagi Ahmad. Ia mengalami kelumpuhan dan sejumlah kelainan yang mengubah jalan hidupnya sejak usia 2 tahun.

Karena keterbatasan biaya, Pak Rosid tidak megobati anaknya ke RS, beliau hanya membawa anaknya ke tempat terapi ahli tulang.
Hingga setelah 1 tahun menjalani terapi, bukannya membaik kondisinya malah semakin memburuk. Kedua kaki dan tangan Ahmad menjadi bengkok dan kaku membuatnya alami kelumpuhan dan tidak bisa berbicara sampai saat ini.

Sehari-hari, Pak Rosid berprofesi sebagai penjual es limun keliling. Setiap hari beliau menjajakan es limun dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore bahkan sampai larut malam jika dagangannya hanya sedikit yang terjual.
Dari satu es limun yang terjual, Pak Rosid hanya mendapat 1.000 rupiah. Dalam satu hari ia biasanya hanya bisa mendapat 40 ribu saja. Namun begitu, Pak Rosid tetap bersyukur karena ia dan Ahmad masih bisa makan meski tak cukup untuk membiayai pengobatan Ahmad.
“Dulu ada istri saya Pak yang menjaga dan mengurus Ahmad. Qadarullah 2 tahun lalu meninggal karena covid,”
Untuk menghibur Ahmad, Pak Rosid membuatkan ayunan sederhana yang terbuat dari kain sarung dengan diikat seutas tali di tiang pintu bagian rumahnya. Hal tersebut dilakukan agar Ahmad bisa duduk sebentar untuk menghilangkan rasa pegal karena terlalu lama tiduran.

Ahmad sempat menjalani terapi syaraf namun sudah 6 tahun berhenti karena ketiadaan biaya akomodasi, meski untuk biaya terapinya ditanggung BPJS. Saat ini, Ahmad dan Pak Rosadi tinggal di atas lahan milik pemakaman dengan bangunan semi permanen yang terbuat dari kayu-kayu dan bahan bangunan bekas.
“Mudah-mudahan ada rezeki untuk saya punya usaha di rumah Pak. Biar bisa usaha sekalian merawat Ahmad,” harap Pak Rosid.
Sahabat Amal, maukah kamu membantu si penjual es limun ini untuk bisa bawa anaknya berobat? Mari sedekahkan selembar 50 ribu rupiah untuk satu kebaikan di hari ini dengan cara:
- Klik tombol “Donasi”.
- Masukkan nominal Infak Sahabat.
- Masukkan data yang diperlukan.
- Klik tombol “Lanjutkan”.
- Pilih metode pembayaran (Kartu Kredit/Debit/Transfer Bank/Alfamart/GoPay/ShopeePay).
- Klik tombol “Bayar Sekarang” dan selesaikan pembayaran.
Ajak keluarga dan kerabat lainnya untuk share link ini via WhatsApp dan Facebook.
InsyaAllah setiap kebaikan dari ajakan kita, maka Sahabat pun akan mendapatkan pahalanya.
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari keluarga Pak Rosid, modal usaha dan penunjang kesehatan Ahmad. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.