Abah Apda (81 tahun) sudah puluhan tahun lamanya hidup seorang diri di sebuah gubug yang sudah lapuk. Sang istri sudah lama meninggal puluhan tahun yang lalu.Di usianya yang semakin senja, dengan tubuhnya yang semakin renta, Abah harus hidup dengan penuh keprihatinan. Ditambah, sudah hampir 1 tahun ini Abah sudah tidak bisa melihat lagi.
Hal pahit dalam kehidupannya kerap beliau rasakan. Setelah kehilangan sang istri untuk selama lamanya, Abah pun kehilangan penglihatannya. Hal inilah yang membuat Abah merasa sedih dan membuat Abah semakin terpukul.
Disaat setelah sholat Abah selalu berdoa dan menangis untuk mendoakan sang istri dan untuk kesembuhan matanya.
Profesi Abah sehari hari menjual ayakan, namun setelah kehilangan penglihatannya Abah kesulitan untuk mencari nafkah.
Dengan keterbatasannya saat ini, Abah memaksakan diri untuk membuat anyaman dan tentunya memerlukan waktu yang lama untuk membuat ayakan, tidak seperti sebelumnya ketika Abah masih bisa melihat.
"Kalau gak nganyam Abah mau makan dari mana? Abah gak mau ngerepotin orang.. "Ujar Abah Apda
Karena keterbatasan biaya, Abah Apda tidak pernah memeriksa ke rumah sakit. "Abah hanya pergi ke puskesmas, kata dokter kemungkinan karena katarak. Abah disuruh periksa ke rumah sakit. Tapi Abah gak ada biaya" tambahanya.
Dengan meraba raba Abah berusaha menganyam satu demi satu bambu ayakan yang akan dibuatnya, sesekali beliau berhenti karena merasakan sakit dan berat di kepalanya.
Abah bercerita, setelah kehilangan matanya beliau selalu merasakan sakit dikepalanya. Tak jarang ia selalu meraung kesakitan sambil beristigfar. Tidak ada obat yang dikonsumsi nya, untuk meredakan sakitnya Abah hanya merebahkan badannya.
Karena kondisi kesehatannya semakin menurun, hasil anyaman yang Abah buatpun tidak begitu banyak. Ini yang membuat penghasilan Abah menurun. Tak jarang ia pun hanya bisa makan nasi ditaburi garam.
Belum lagi kediamannya saat ini sangat tidak layak, dinding bangunannya lapuk, lantai gubugnya sudah banyak yang ambruk. Membuat Abah setiap malam merasa kedinginan.
Harapannya, beliau ingin sekali berobat matanya dan memperbaiki kediamannya.
Sahabat Kebaikan, dalam kondisi yang sulit ini, Abah Apda sangat memerlukan bantuan dari kita semua.
Yuk sama sama tunjukan kepedulian serta kasih sayang kita kepada Abah. Berikan harapan dan kekuatan kepada Abah agar ia segera sembuh dan melanjutkan hidupnya dengan penuh senyuman.