Abah Kemed, kakek tangguh yang sudah menginjak usia 80 tahun harus terus berusaha dan berjuang untuk terus bertahan hidup. Keseharian Abah Kemed adalah berkeliling dari satu kampung ke kampung lain untuk berjualan bilik. Saat ini Abah hanya tinggal berdua bersama istrinya…
Sudah 50 tahun Abah menjalani profesi ini. Abah mendapatkan bilik yang ia jual dari orang lain, kemudian Abah menjualnya kembali dengan cara berkeliling.
Penghasilan yang Abah dapat dari berjualan bilik hanya 10-25 ribu/hari. Penghasilan ini sangat jauh dari kata cukup dan juga tidak sebanding dengan keringat yang Abah keluarkan. Ia harus berjalan beberapa kilometer agar bilik yang ia bawa bisa habis terjual.
Dengan umur dan kondisi Abah yang sekarang memanglah tidak mudah untuk berjualan, apalagi ia harus berjualan dengan berjalan kaki dan membawa beban yang cukup berat dan tak jarang ia harus menahan sakit ketika Abah menjajakan biliknya.
Tetapi hal itu harus Abah kerjakan karena Abah tidak ingin menyusahkan orang lain, terlebih lagi anak-anaknya karena mereka sudah memiliki keluarga sendiri.
Untuk saat ini sulit bagi Abah menjual biliknya sampai habis karena sekarang jarang sekali masyarakat yang memakai bilik. Harapan Abah untuk saat ini tidaklah banyak, Abah hanya ingin memiliki tabungan di masa tuanya dan Abah ingin memiliki usaha sendiri walaupun kecil agar Abah tidak harus berjualan keliling lagi.
Sahabat, begitu besar perjuangan Abah Kemed, seorang lansia penjual bilik keliling demi bisa bertahan hidup. Maka dari itu, bantu ringankan perjuangan hidupnya yuk!
Klik "DONASI" dan berikan donasi terbaikmu.
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk bantuan kebutuhan pokok sehari-hari dan modal usaha untuk Abah Kemed. Donasi yang terkumpul lebih akan disalurkan untuk membantu penerima manfaat lain serta keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.