"Kalau ditanya pengen lanjut berobat atau nggak, pasti pengen banget, Nak. Saya ingin sembuh dan umur panjang, saya nggak mau ninggalin istri dan anak saya gitu aja... Kasihan mereka," ujar Pak Slamet (46 tahun), seorang ojol yang kutemui siang tadi.
Miris sekali. Kondisi Pak Slamet benar-benar menyayat hati. Perutnya besar sekali, seperti sedang mengandung 9 bulan. Tumor intra-abdominal yang dideritanya sering kali membuatnya sesak, nyeri, bahkan hingga tak bisa berjalan.
"Saya sering minta maaf sama penumpang karena di perjalanan pasti terus menepi. Jujur, saya nggak kuat kalau kelelahan, Nak. Nggak jarang saya tahan sakit perut ini sampai tangan dan kaki gemetar," ucapnya dengan raut wajah lelah.
Tak terbayang beratnya hidup yang dijalani Pak Slamet. Selama 10 tahun terakhir, ia harus menahan rasa sakit akibat tumor itu sambil tetap bekerja mencari nafkah sebagai ojol. Apalagi 5 bulan terakhir, ia terpaksa berhenti berobat karena kehabisan biaya.
“Pikir saya, kebutuhan sehari-hari lebih penting nak.. Sekarang kalau bapak berobat tapi anak dan istri kelaparan, gimana? Bapak gak mau lihat itu, malah jadi sedih..” Ujarnya.
Kondisi ekonomi yang sulit, ditambah orderan ojol yang sering sepi, membuat Pak Slamet tidak bisa melakukan tindakan operasi ataupun lanjutkan pengobatan rutin. Terlebih, kontrakan yang ia tempati bersama istri dan anaknya sudah menunggak 3 bulan, mirisnya tak menutup kemungkinan dalam waktu dekat mereka terancam terusir.
Sekali berobat jalan saja sudah mengeluarkan biaya 1-2 juta rupiah, dan untuk operasi ia harus mengeluarkan biaya puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
“Saya pasrah nak, uang segitu harus saya cari kemana? Jual motor dan harta benda dirumah juga belum bisa terkumpul sampai setengahnya.. Saya cuma bisa berdoa, semoga ada mukjizat dari Allah untuk kesembuhan saya,” Harap Pak Slamet.
***
Sahabat, istri Pak Slamet masih sangat membutuhkan kehadiran suami di sisinya.. Begitupun anak Pak Slamet yang masih membutuhkan kasih sayang dan bimbingan seorang ayah dalam hidupnya. Karena itu, kita sama-sama bantu Pak Slamet bisa sembuh dari penyakitnya yuk?