Abah Herman, 83 tahun, masih harus berjalan puluhan kilometer setiap hari hanya untuk mencari pekerjaan yang belum tentu ada.

Sejak pagi ia berkeliling menawarkan jasanya sebagai buruh kasar, memotong rumput, menggali tanah, membersihkan halaman. Namun, hingga siang hari, tak satu pun orang datang untuk mempekerjakannya. Perutnya kosong, kakinya gemetar, tapi ia tetap bertahan.
Di usianya yang senja, ia masih mengandalkan tenaga yang kian melemah demi mengirimkan sedikit uang ke kampung. Di sanalah istrinya dan cucu-cucunya menunggu kabar darinya. "Abah pengen pulang, Nak... pengen kumpul sama keluarga. Tapi kalau Abah gak kerja, Abah gak bisa kirim uang buat mereka," ucapnya dengan suara bergetar.

Saat hujan turun, pekerjaan semakin sulit didapatkan. Orang-orang lebih memilih tenaga muda, sementara Abah harus bersaing dengan mereka. Hari-hari sepi pelanggan bukan lagi hal asing baginya. "Kadang seharian gak ada yang manggil Abah buat kerja. Kalau lagi begitu, ya Abah cuma duduk, zikir, nunggu sampai ngantuk," katanya lirih. Tak jarang, rasa lelah membuatnya tertidur di tepi jalan.
Makan pun bukan hal yang pasti. Jika ada rezeki, ia membeli sepiring nasi murah, tapi jika tidak, ia hanya menahan lapar seharian. Dalam seminggu, hanya dua atau tiga orang yang menggunakan jasanya. Penghasilannya pun tak menentu, kadang Rp50 ribu, kadang Rp100 ribu, atau bahkan tidak ada sama sekali.

"Udah hampir dua bulan Abah belum bisa pulang, belum bisa kirim uang buat keluarga. Kontrakan juga harus dibayar. Jadi Abah harus lebih irit," tuturnya.
Tapi Abah punya harapan sederhana. Ia ingin pulang ke kampung, memulai usaha kecil di sana, agar tak perlu lagi mengandalkan tenaga yang makin melemah. Namun, tanpa modal, harapan itu hanya tinggal impian.
Sahabat Kebaikan, hari ini kita bisa membantu mewujudkan harapan Abah Herman. Mari kita ringankan langkahnya, berikan sedikit bantuan agar Abah bisa pulang dan memiliki usaha sendiri. Setiap uluran tangan yang kita berikan adalah harapan baru bagi Abah. Klik tombol di bawah ini dan bantu Abah kembali ke rumah!