“Tos ti alit keneh kieu Engkos mah. Mamahna ngantunkeun pas Engkos sareng raina nuju aralit keneh. Bapana mah duka ka mana da tos lami teu ka dieu deui.”
(Sudah dari kecil Engkos begini. Ibunya meninggal saat Engkos dan adiknya masih kecil. Ayahnya gak tau ke mana karena sudah lama gak ke sini)
Kosasih (23) atau biasa disebut Engkos banyak ditimpa kemalangan seperti harus putus sekolah karena kekurangan fisik yaitu tunarungu dan tunawicara. Di saat Engkos dan adiknya masih kecil, sang ibu meninggal dan ayahnya menelantarkan mereka begitu saja tanpa ada kabar. Kini Engkos harus rela melihat kondisi nenek yang merawatnya sejak kecil, Mak Umi (80) mengalami kebutaan karena katarak.

Di saat keterbatasan Engkos pada bagian pendengaran dan tidak dapat berbicara, namun tidak pada bagian tangannya. Kelihaian kedua tangannya ini bak anugrah bagi Engkos. Meski belum pernah mengikuti kursus, Engkos mampu menjadi tukang cukur yang selalu dicari oleh warga Kampung Pamulihan.
Kemampuannya di dunia pangkas rambut membuat Engkos tidak patah semangat dalam menjalani hidup. Meski pendapatannya tidak banyak karena ia hanya memasang tarif seikhlasnya, ditambah karena hanya memangkas di sekitar desanya, jumlah pendapat Engkos pun sangat terbatas.

“Muhun kangge sadidinten tuang (makan) sareng sakola raina (adiknya) ti Engkos marasan (pangkas) warga sareng sakedikna mah ti Aki,” (Mak Umi)
Selain Engkos yang memiliki keterbatasan, Mak Umi pun juga memiliki keterbatasan di bagian penglihatannya. Mak Umi sudah 2 tahun mengalami kebutaan, karena penyakitnya membuat hal yang biasa dilakukan sehari-hari seperti memasak, beres-beres rumah bahkan ke sawah sudah tidak bisa ia lakukan lagi. Kesehariannya hanya berdiam di rumah dan segala kebutuhan Mak selalu harus dibantu oleh Engkos.

“Hoyongna mah Engkos gaduh jongko atau lapak nyalira kanggo nyukur, ngarah teu kedah cape nguriling deui”
Sahabat Amal, seperti memang ditakdirkan saling melengkapi dengan segala keterbatasan Engkos dan Mak Umi, mereka tetap saling mengasihi satu sama lain. Yuk ikut bantu patungan untuk mewujudkan mimpi Engkos dan Mak Umi dengan cara:
- Klik tombol “Donasi”
- Masukkan nominal Infak Sahabat
- Masukkan data yang diperlukan
- Klik tombol “Lanjutkan”
- Pilih metode pembayaran (Kartu Kredit/Debit/Transfer Bank/Alfamart/GoPay/ShopeePay)
- Klik tombol “Bayar Sekarang” dan selesaikan pembayaran
Ajak keluarga dan kerabat lainnya untuk share link ini via WhatsApp dan Facebook. InsyaAllah lewat kebaikan dari ajakan kita, Sahabat pun akan mendapatkan pahalanya.
Mari sampaikan kabar gembira dengan lebih dekat dan berdampak.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pemenuhan modal usaha Engkos. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya dibawah naungan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.