Pernah lihat kakek renta jualan kopi di pinggir jalan? Tapi tubuhnya sambil gemetaran dan kaku karena disabilitas sejak lahir. Itu namanya Abah Isep, lansia 60 tahun yang hidup dengan keterbatasan dan tidak menikah seumur hidupnya.

Gerak tubuhnya terbatas, bicara pun sulit. Tapi Abah tetap gigih. Setiap pagi Mak Eulis – kakaknya yang juga sudah renta – menggandeng Abah pelan-pelan menuju tempat jualan. Mereka berdua sama-sama bertahan hidup meski hanya dengan penghasilan receh dari kopi yang pembelinya pun harus meracik sendiri. Saat panas ia kepanasan, saat hujan ia kehujanan. Abah sering jatuh di jalan, namun tidak pernah menyerah. Abah juga sering kali berbicara menggunakan bahasa isyarat membuat pembeli kebingungan dan akhirnya tak jadi membeli kopi. Pengaruhnya penghasilan yang diterima sangat kecil.
Sering kali uang yang ia bawa pulang bahkan tak cukup untuk makan. Modal untuk beli stok kopi pun habis. Matanya mulai sakit, perutnya sering nyeri karena lapar. Namun Abah selalu tersenyum dan tetap berusaha mandiri. Kini usia makin tua, tubuh makin lemah, penghasilan makin sedikit.

Teman-teman, Abah Isep hanya ingin bisa bertahan dan punya usaha rumahan sederhana agar tidak harus berdiri lama di jalan. Kita bisa jadi sahabat kebaikan untuk Abah. Yuk bantu Abah Isep agar hidupnya lebih layak.