Buat penggalangan dana. Klik di sini
Di Tengah Usia Renta, Abah Tetap Berjualan cilok untuk Anak-Anaknya

Di Tengah Usia Renta, Abah Tetap Berjualan cilok untuk Anak-Anaknya

Pengelola: Beramal Jariyah X Ayo Kita Peduli

Donatur
188
Terkumpul
Target

Setiap hari, sejak pukul 6 pagi hingga jam 3 sore, Abah Usup (85)  berkeliling menjajakan cilok ke gang-gang kecil di daerah Sukarame. Dari semua jerih payah itu, penghasilan bersih yang ia bawa pulang hanya sekitar Rp35.000 per hari. Bahkan, dari satu tusuk cilok, Abah hanya mendapat keuntungan Rp100 saja. Itu pun tidak selalu habis dalam sehari kadang baru laku setelah dua atau tiga hari.

Cilok yang dijualnya pun bukan buatan sendiri. Seorang produsen yang baik hati mengantarkannya langsung ke rumah Abah, karena jarak pabrik cukup jauh untuk ditempuh oleh tubuh renta dengan lambung yang sering sakit dan kaki yang kerap pegal karena kelelahan. Abah tak hanya berjualan cilok. Dulu, ia juga sesekali jadi buruh tani saat ada panggilan. Tapi kini, tubuhnya tak lagi sekuat dulu. Ia sering merasa lemas, dan beberapa kali hampir pingsan karena kelelahan. Meski begitu, Abah belum bisa berhenti beristirahat. 

Di rumahnya yang sederhana, Abah tinggal bersama istri dan ketiga anaknya. Dua anak laki-lakinya, Ilyas (28) dan Abdun Jepri (18), sudah bertahun-tahun mengalami masalah kesehatan mental. Awalnya mereka sehat, bahkan sempat merantau dan bekerja di pabrik roti di luar kota. Namun, sepulang dari perantauan, tiba-tiba keduanya berubah. Awalnya hanya sering melamun, tapi kemudian mulai marah-marah, mengamuk, dan merusak barang-barang di rumah.

Masalah kesehatan yang mereka alami sudah berjalan selama 10 dan 7 tahun terakhir. Hingga kini, keduanya belum pernah mendapat pengobatan medis karena keterbatasan biaya. Upaya yang bisa dilakukan Abah hanya membawa mereka ke beberapa ustadz dan dukun di Tasikmalaya, tapi hasilnya belum menunjukkan perubahan.

BPJS yang dulu mereka miliki pun kini sudah tak aktif. Semua tabungan habis untuk biaya hidup dan pengobatan alternatif. Bahkan, untuk kebutuhan sehari-hari, Abah terpaksa berutang ke dua warung tetangga, totalnya kini mencapai Rp400.000. Cicilannya dibayar perlahan dari hasil jualan cilok.

Ketika kambuh, anak-anaknya mengamuk dan menghancurkan barang-barang rumah. TV, kabel listrik, hingga dinding triplek rumah rusak ditendang saat kemarahan mereka memuncak. Meski begitu, Abah masih merasa bersyukur karena sejauh ini mereka tidak pernah melukai orang lain.

Abah hanya ingin satu hal di sisa hidupnya melihat keluarganya hidup lebih layak bisa membawa kedua anaknya berobat secara medis, dan punya usaha kecil agar tak perlu terus keliling berjualan dalam kondisi tubuh yang semakin renta. Abah Usup telah mengorbankan segalanya untuk keluarganya.

Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Abah Usup dan keluarganya, merenovasi rumah agar lebih layak dihuni. Jika ada kelebihan dana, akan disalurkan kepada penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.

Butuh Bantuan?
Hubungi Kami Telp / WA: 0819 95 10 1000

Disclaimer: Informasi dan opini yang tertulis di halaman kampanye ini adalah milik penggalang dana dan tidak mewakili beramaljariyah.org.
Beramal Jariyah akan melakukan verifikasi terkait kondisi dan data yang diberikan penggalang dana sampai diketahui oleh Lurah/Kepala Desa setempat, sehingga cerita dan data yang diberikan dalam kampanye ini adalah sesuai keadaan sebenarnya.
© 2018 - 2025 Yayasan Beramal Jariyah
bekerjasama dengan PT Setiap Hari Dipakai / Evermos

Yayasan Sahabat Beramal Jariyah dengan akta pendirian No. 79 Tanggal 31-01-2020, adalah lembaga penggalangan dana online dengan situs beramaljariyah.org yang menggalang program Zakat, Infaq, dan wakaf. Pembayaran ditujukan ke rekening A.N Sahabat Beramal Jariyah. Donasi manual agar mencantumkan keterangan program yang akan dibantu. Dana tanpa keterangan akan kami salurkan melalui program regular Sahabat Beramal Jariyah dan masuk kategori dana infak.

Kami juga menerima pembayaran melalui: