“Saya bawa mereka dari pinggir jalan, kolong jembatan dan emperan toko yang makan dengan nasi bungkus bekas campur belatung. Padahal mereka juga manusia kan?”
Pilu sekali melihatnya. Ada yang dibuang keluarga begitu saja, bahkan ada yang jadi korban pelecehan di jalan yang sampai kini tidak diketahui identitasnya.
Pada awalnya mereka dibawa ke bekas terminal yang dijadikan panti darurat. Di sana mereka makan seadanya sekali. Bisa makan tahu tempe saja itu sudah mewah sekali. Seringnya cuma nasi sama sayur labu.

“Susah sekali cari donatur. Dulu ada caleg sama Youtuber datang katanya mau kasih bantuan, tapi sampai sekarang gak ada sepeserpun diterima. Para ODGJ ini sekarang banyak yang kekurangan gizi dan sakit-sakitan,” kata Pak Dadang, pengelola panti ODGJ Mentari Hati.
Kini kondisi panti berisi 250 ODGJ ini sedang di titik tersulit. Para penghuni harus hidup di lokasi yang masih jauh dari kata layak. Mereka harus tidur berdesakan di ruangan-ruangan kecil karena belum mampu renovasi.
Untuk mengurus 250 ODGJ bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kesabaran yang ekstra dan perhatian lebih. Sudah banyak yang menawarkan jasa relawan untuk membantu Pak Dadang mengurus panti, namun mereka hanya kuat beberapa hari saja karena kesulitan merawat para ODGJ.
Panti ODGJ Mentari Hati tidak menerima titipan pasien ODGJ melainkan seluruh pasien ODGJ berasal dari mereka yang terlantar di jalanan. Hal ini sudah menjadi prinsip Pak Dadang yang betul-betul ingin memanusiakan manusia.
Sahabat, mari bersama-sama ulurkan tangan, bantu perjuangan Pak Dadang agar panti ODGJ yang ia kelola bisa menjadi panti yang lebih layak dan para ODGJ bisa makan dengan layak dan bergizi.
Klik "DONASI" dan berikan donasi terbaikmu.
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk bantuan kebutuhan pokok dan biaya operasional untuk panti ODGJ Mentari Hati. Donasi yang terkumpul lebih akan disalurkan untuk membantu penerima manfaat lain serta keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.