Hammad tinggal di gubuk lapuk di tengah hutan bersama Ibu dan kedua adiknya. Setelah Ayah mereka tiada, hidup mereka setiap kalinya memikirkan bagaimana hari ini makan, dengan mengais rezeki dari memulung sampah. Bukankah sebenarnya Hammad dan yatim dhuafa lainnya juga berhak dapatkan pendidikan layak?
Assalamu’alaikum wr wb #SahabatAmal
Tanjungbalai, merupakan salah satu kota termiskin di Sumatera Utara. Di kota ini diantaranya banyak anak yatim yang hidup di bawah garis kemiskinan. Seperti kehidupan dari Ibu Elca Elliza, Ibu dari tiga orang anak ini.
Siapa yang menyangka, di pedalaman hutan, tinggalah keluarga kecil ini.
Setelah suaminya tiada, Ibu Eliza sendirian berusaha banting tulang memenuhi kehidupan anak-anaknya yang masih kecil. Hammad Haidar, Siti Nur Aliza, dan dan Intan Allizari. Kondisi tempat tinggal yang mereka sebut ‘rumah’ ini begitu memprihatinkan.
Berdiri sendirian di tengah-tengah hutan. Tak ada dinding beton, daripada rumah, sekilas kondisinya lebih mirip maaf, kandang ternak. Dindingnya berbahan baku kayu tipis. Di sekitarnya, sampah-sampah plastik berserakan dan menggunung.
Bagi sebagian orang sampah-sampah plastik ini sama sekali tak ada artinya. Namun, bagi Eliza dan ketiga anaknya, nilainya sama berharganya dengan sesuap nasi. Ya, dari sinilah Ibu tiga anak ini bisa mengais rezeki. Beruntung, anak-anaknya tak hanya penyabar, namun juga berbakti. Ketiganya tak jarang membantu Ibu mereka memungut sampah.
Mau bagaimana lagi, tak memulung sampah, artinya tidak bisa makan.
Dalam segala keterbatasan ini, senyum tipis masih bisa tersungging di bibir mereka. Anak-anak ini di masa kecil mereka seharusnya bisa bermain dan belajar seperti anak lainnya.
Hammad, Siti, dan Intan, hanyalah sebagian kecil contoh anak yatim yang hidup di bawah garis kemiskinan, di daerah Tanjungbalai. Nyatanya, masih banyak anak yatim lainnya di kota ini bahkan mungkin jumlahnya lebih dari puluhan, yang bernasib sama bahkan lebih kurang daripada ini.
Kemiskinan juga membuat mereka tidak bisa menerima fasilitas pendidikan yang baik. Kondisi memprihatinkan minimnya yatim menerma pendidikan yatim layak inilah yang membuat Tim Tunas Bangsa, bertempat di Tanjungbalai, untuk berkeinginan memberikan pendidikan secara cuma-cuma demi perbekalan mereka bisa memiliki masa depan yang lebih cerah.
Sayangnya, selama ini kurang lebih 20 anak yatim yang diberikan santunan dan pendidikan gratis oleh Tunas Bangsa ini belum punya rumah singgah milik sendiri, masih menumpang di satu ruangan milik Yayasan Akram Peduli Indonesia. Dengan dua orang sukarelawan dari Tunas Bangsa yang menjadi pengajar. Ini pun tidak bisa rutin, santunan baru diberikan saat Tim Tunas Bangsa punya rezekinya.
Padahal, harapannya Tunas Bangsa bisa memiliki Rumah Quran Yatim untuk para anak yatim ini singgah, berteduh dan tentunya menuntut ilmu tanpa dipungut biaya.
Melalui pembelajaran di Rumah Quran Yatim ini juga haparapan nantinya anak-anak yatim kurang mampu seperti Hammad dan adik-adiknya bisa mengenyam pendidik yang lebih mapan. Seperti ilmu untuk akidah dan akhlak, serta kemampuan membaca Al-Qur'an yang baik.
Saat ini sudah ada tanah waqaf di Jl. IR. Sutami, Tanjungbalai yang rencananya akan menjadi tempat berdirinya Rumah Quran Yatim Tunas Bangsa. Di dalam rumah yatim ini nantinya akan terdiri dari beberapa ruangan di antaranya ruangan untuk mengaji, ruangan sholat, dan ruangan istirahat.
Sahabat #GemarBeramal, InsyaAllah membantu pembangunan Rumah Quran Yatim dalam program Tunas Bangsa ini bisa bernilai amal jariyah. Mari kita bantu anak-anak yatim dhuafa memiliki masa depan lebih cerah agar nantinya bisa membebaskan diri dari kemiskinan.
Bagi #SahabatAmal yang akan membantu, bisa berdonasi dengan cara:
- Klik Tombol "Donasi"
- Masukkan Nominal Infak Sahabat
- Masukkan Data yang Diminta oleh Sistem
- Lakukan Transfer ke Rekening Bank yang Sahabat Pilih
Selain itu, Sahabat juga bisa mengajak keluarga, teman, dan sahabat lainnya untuk membantu dengan cara share link ini via WhatsApp dan Facebook.
InsyaAllah setiap kebaikan dari ajakan kita, maka Sahabat pun akan mendapatkan pahalanya.
Terima kasih kami ucapkan, doa dan dukungan Sahabat sangatlah berarti.