Bayi lucu ini adalah Rania yang baru berusia 1 tahun, selalu merasa kesakitan setiap kali ia berusaha makan. Lehernya yang terus membesar dan lidahnya yang menjulur keluar bukan hanya membuatnya kesulitan menelan, tapi juga membuat nafasnya tersendat. Bahkan, sendok kecil pun tak bisa masuk ke mulutnya. Betapa beratnya bagi seorang anak kecil untuk menghadapi rasa sakit seperti ini setiap hari.
Sejak lahir, Rania telah berjuang dengan benjolan di leher yang terus membesar. Ketika orang tuanya, Pak Husen dan Bu Rianti, mendengar diagnosa dokter bahwa Rania menderita Cystic Hygroma, dunia serasa runtuh.
Mereka sempat merujuk Rania ke Bandung untuk pengobatan, namun biaya pengobatan yang tinggi membuatnya terhenti di tengah jalan. Kini, harapan satu-satunya adalah melanjutkan pengobatan tersebut, tapi biaya pengobatan yang sangat besar menjadi beban berat bagi keluarga kecil ini. Semua harta benda telah habis digunakan, bahkan tempat tinggalnya pun masih menumpang di rumah sang nenek.
Pak Husen, ayah Rania, bekerja keras setiap hari di warung kopi tetangga, mencuci piring dan menjual gorengan dengan penghasilan hanya 30 ribu hingga 90 ribu per hari. Upah yang tak cukup bahkan untuk kebutuhan dasar seperti makan dan susu. Biaya pengobatan sebagian besar tidak ditanggung BPJS, sementara Bu Rianti, terus mendampingi Rania 24 jam penuh, karena Rania membutuhkan perhatian khusus.
"Sering kami tahan lapar, yang penting Rania bisa beli susu dan pampers," kata Bu Rianti dengan mata berkaca-kaca. Mereka bahkan harus menjual maskawin, satu-satunya harta berharga yang dimiliki, untuk biaya pengobatan.
Namun, perjuangan Rania masih jauh dari selesai. Setiap hari, nyawa Rania terancam, karena kesulitan makan dan bernapas akibat penyakit kronisnya yang semakin membesar. Jika tidak segera dioperasi, kondisinya bisa semakin kritis dan mengancam jiwa. Tanpa operasi yang segera, kondisi Rania akan semakin memburuk, dan kesulitan makan serta bernapas akan semakin parah. Ini adalah saat yang sangat kritis bagi Rania dan keluarganya.
Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu biaya operasi dan pengobatan lanjutan Rania, serta kebutuhan sehari-hari rania dan keluarganya selama masa pemulihan. Jika terdapat kelebihan dana, akan disalurkan kepada penerima manfaat lainnya di bawah naungan program Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.