Empat tahun sudah, para santri di Ponpes RA Darul Falah ini bertahan dengan kondisi air keruh, kotor, sama sekali tidak sehat ini untuk berwudhu, mandi, bab, bak, bahkan minum sehari-seharinya. Mau bagaimana lagi kolam air dan sumur mereka debit airnya sangat kecil, saat kemarau bahkan surut.
Assalamu’alaikum wr wb #SahabatAmal
Di pelosok Sumatera Selatan, tepatnya di Dusun I Sidodadi Asri, Jati Agung, Lampung Selatan, terdapat sebuah pondok pesantren bernama Ponpes RA Darul Falah. Ponpes ini sudah berdiri sejak tahun 2017 lalu.
Meskipun usianya baru 4 tahun, namun jumlah santri di ponpes yang diperuntukkan untuk santri yang berasal dari keluarga kurang mampu secara gratis ini terus bertambah. Dari yang semula hanya ada 10 santri saat pendiriannya, kini ada 100 santri lebih yang mengenyam pendidikan di ponpes ini.
Sayangnya, jumlah santri yang semakin banyak ini tidak bisa didukung dengan bertambah atau semakin baiknya fasilitas yang ada di ponpes ini. Ponpes RA Darul Falah tetap tidak punya MCK ataupun toilet yang layak. Apalagi, karena sumber air bersih yang ada di kampung ini pun sangat terbatas.
Di ponpes memang ada sumur, namun sumur sedalam 10 meter ini debit airnya sangat kecil sehingga tidak bertahan lama. Paling sering, para santri berjalan ke sungai atau semacam kolam terdekat. Mereka tak punya pilihan lain, padahal air kolam di sini sangat tidak layak. Warnanya keruh, kotor, bercampur tanah. Namun, inilah air yang selama ini santri gunakan untuk kehidupan sehari-hari mulai dari wudhu, BAB, BAK, mandi, mencuci, bahkan minum.
Saat musim kemarau tiba, kesulitan akan air bersih semakin parah. Air sungai pun menjadi lebih surut lagi dari biasanya. Kalau sudah begini, para santri biasanya akan mencoba meminta air ke rumah-rumah warga dengan berkeliling. Seperti yang dilakukan oleh santri bernama Satrio santri berusia 12 tahun yang sudah duduk di kelas 3 SMP dan teman-temannya.
Hasil keliling rumah warga pun bukan berarti selalu berhasil. Karena, sama-sama saja mereka pun tidak punya persediaan air yang banyak.
Di dekat ponpes, dibuat semacam kotak tanpa atap yang digunakan sebagai tempat mandi dan berwudhu. Tempat yang mereka sebut “Jeging” ini tidak memiliki atap hanya dibuat ala kadarnya. Untuk menaruh ember-ember air tertampung dari sungai. Ukurannya sangat kecil, 2x2 m. Jadi, saat waktunya bersih-bersih santri harus mengantri karena hanya ada satu.
Ditambah lagi jeging ini digunakan baik oleh santri laki-laki maupun santriwati. Meskipun tidak nyaman, namun tidak ada pilihan lain. Kondisi air yang tidak sehat pun membuat berbagai penyakit kulit, seperti gatal-gatal, panu hingga penyakit pencernaan seperti diare dan lainnya seakan terus mengintai mereka.
Sahabat #GemarBeramal, tahukah kisah mengenai seseorang yang bisa masuk surga hanya karena bersedekah air pada seekor anjing? Bayangkan, orang dalam kisah tersebut hanya bersedekah pada hewan. Apalagi jika kita bersedekah air ini pada sesama manusia lainnya.
Maka dari itu, saat Rasulullah SAW ditanya oleh salah seorang Sahabat, beliau menjawab sedekah terbaik adalah air.
Oleh karena itu, mari kita bantu para santri di Ponpes RA Darul Falah ini untuk bisa beribadah dan belajar menuntut ilmu Agama ini dengan fasilitas sumber air bersih yang lebih baik dan layak. Kita ganti kolam air keruh berwarna kecoklatan di ponpes mereka dengan sumur wakaf berisi sumber air bersih yang manfaatnya bisa mereka rasakan dalam jangka panjang.
Sahabat bisa membantu dengan kirimkan donasi terbaik, melalui:
- Klik Tombol "Donasi"
- Masukkan Nominal Infak Sahabat
- Masukkan Data yang Diminta oleh Sistem
- Lakukan Transfer ke Rekening Bank yang Sahabat Pilih
Selain itu, Sahabat juga bisa mengajak keluarga, teman, dan sahabat lainnya untuk membantu dengan cara share link ini via WhatsApp dan Facebook.
InsyaAllah setiap kebaikan dari ajakan kita, maka Sahabat pun akan mendapatkan pahalanya.
Terima kasih kami ucapkan, doa dan dukungan Sahabat sangatlah berarti.
